1 Mei 2013

Beberapa waktu yang lalu, saya baru saja dari bagian jiwa. Ini merupakan bagian ketiga saya. Disinilah saya banyak bertemu pasien yang baru masuk dengan keluhan tersering seperti mengamuk, gelisah, bicara sendiri. Pasien yang sedang rawat jalan. Bahkan pasien yang telah sembuh, tidak diterima keluarga, dan akhirnya kerja bantu-bantu di RSpun saya juga menemukannya. Dari bagian sinilah, saya akhirnya menyadari bahwa setiap orang mempunyai gangguan jiwanya, hmm, tidak semuanya sih. 

Definisi gangguan jiwa berdasarkan PPGDJ (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa) III adalah suatu pola perilaku atau pola psikologik yang dapat menyebabkan penderitaan (distress) bagi dirinya ataupun orang disekitarnya dan menyebabkan disabilitas dalam kehidupannya sehari-hari. Pasien yang ada pun bervariasi. Pasien yang stress karena keadaan lingkungannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, pasien yang menganggap dirinya punya suatu kekuatan super (kalau ketemu pasien jenis ini lo bakal cekikian sendiri!), bahkan sampai PNS yang dating malu-malu konseling pun ada. Bervariasi. Jadi jangan kira bahwa orang dengan gangguan jiwa adalah orang gila yang Anda biasa lihat, bahkan ada orang ‘gila’ yang datang mengkonsultasikan dirinya. Biasanya orang-orang seperti ini adalah pasien non-psikotik (pasien yang tidak punya gangguan dalam menilai realita). 

Selama berada disini selama empat minggu, saya rasa memang jobless, dan saya mulai menyadari bahwa diri saya juga ada gangguan ‘sedikit’. Hasil tes MMPI menunjukkan saya cenderung untuk mengalami gangguan paranoid, skizofrenia, Manik, Obsesif, depresif. Hmmm, banyak ya? Profil klinis yang saya baca dari tes ini tidak kalah anehnya, saya dibilang ANSOS. Hah? Semua penyakit beratnya jiwa kayak saya punya semua. -.- PERFECT! 

Paranoid? Berarti saya gampang curiga sama orang. Kalau saya orangnya curigaan, gak mungkin saya traveling keliling nusantara tanpa takut dijaili orang-orang sekitar. Bahkan jika ada turis asing atau backpacker lain, saya langsung ajak nginep bareng tanpa harus was-was. 

Kecendrungan Skizofrenia? Oh la la.. ini penyakit paling beratnya jiwa. Prognosis paling jeleknyalah ibaratnya. Saya suka berfantasi (alias ngayal yang baik-baik ye), tapi bukan berarti saya nggak bisa menilai dan membedakan itu realita atau nggak. 

Manik? Okelah, saya memang hiperaktivitas dan cenderung afek meningkat, apalagi malam, mungkin karena saya insomnia. 

Obsesif? Kagak kayaknya, Depresif? Mungkin iya, gampang sekali sih depresif, tapi gak sampai bunuh diri atau gimana-gimana itu. Depresi habis dibejek sama supervisor pas ujian, menggila karena referat yang kagak selesai-selesai sampai h-minggu ujian? Saya rasa wajar. 

Dan terakhir, ANSOS. Demi apa gua ANSOS? Saya rasa saya cukup gampang bergaul dan dekat dengan orang. Kerjaan saya dulu nyiar dan ngajar, dan itu butuh high-communication-skill. Emang kadang saya suka sendiri, Setiap orang kan kadang butuh waktunya sendiri, tapi bukan berarti gua ANSOS. Suer deh ancur banget hasil tes ini. Ini tes agak nakutin sebenernya saya reveal ke blog, secara takut follower langsung berkurang. Hahahaha . 

Mungkin ini tes bisa jadi bahan intropeksi kita semua, tapi bukan untuk menge-judge kita seperti apa, ini hanya tes kecenderungan kepribadian Anda seperti apa. Yang penasaran, kalian seperti apa, bisa kok langsung ke RSJ atau RS yang ada poli jiwanya, bayaran cepean lebih. Kerjain soal sampa mabok sekitar 600an. Pertanyaan demi pertanyaan mewakili kepribadian Anda, jadi jawablah sejujur-jujurnya karena validitas jawaban juga dinilai. Dan intinya orang yang gangguan jiwa itu bukan hanya orang gila yang sepenuhnya Anda lihat di RSJ. Adapun orang gila yang dapat menyadari kegilaan sehingga dia berobat. Jadi jangan merasa malu kalau Anda mau konsultasi ke bagian kejiwaan, it’s ok. 

Inget kalimat postingan saya sebelumnya? Bahkan sebenarnya orang yang menghadapi kegilaan dunia ini harusnya menjadi gila alias abnormal. Itu adalah respon yang harusnya dikatakan normal. Gila karena keadaan yang gila. Harusnya orang yang dikatakan normal itu sebenarnya orang yang abnormal karena mereka bertahan dengan kegilaan yang ada disekitarnya. Am I right? Oke deh, makin lama Anda mendengar tentang gangguan jiwa, kayaknya makin aneh bahasannya. 

Sekian postingan saya, Ciao!
 

Copyright 2010 a piece of mind.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.